Saat
anda sedang atau akan mengunjungi Yogyakarta dan bermaksud untuk pergi
ke Wonosari, cobalah sejenak untuk mampir ke sebuah gua bernama Gua
Maria Tritis. Gua ini merupakan tempat berziarah untuk umat kristiani,
tapi bukan berarti umat agama lain tidak bisa mengunjungi tempat ini.
Untuk bisa sampai ke lokasi ini ada 2 jalur, jalur panjang dan pendek.
Keduanya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Jika anda umat
kristiani yang baru pertama kali datang ke tempat ini, anda bisa mencoba
jalur panjang. Di jalur ini anda bisa melakukan jalan salib dimana
terdapat 14 pemberhentian dengan tanda mozaik batu yang menggambarkan
perjalanan Yesus disalib. Di pemberhentian ke 12 terdapat 3 salib
sebagai deskripsi Yesus disalib. Di pemberhentian ini juga akan dilalui
para wisatawan yang memilih jalur pendek. Jalan menuju ke gua tidak
begitu mulus, berbatu dan berkelok-kelok di jalur yang kadang menyempit
seperti gang dengan pemandangan hutan jati di sisi kanan dan kirinya.
Namun hal ini justru akan memberikan kesan seperti sedang berpetualang.
Gua
yang terletak di desa Singkil, Wonosari ini berbentuk stalaktit yang
meneteskan air. Tetesan air di dalam gua inilah yang lantas menjadikan
gua ini bernama Tritis yang dalam bahasa Jawa berarti Tumaritis atau
tetesan air. Suara air dari ketinggian dan jatuh di penampungan memecah
kesunyian di gua ini dan menciptakan suasana yang damai. Keindahan
stalaktit yang berukuran besar mampu membuat siapa saja yang meihat akan
merasa betapa kecil dan lemahnya manusia di hadapan Sang Pencipta. Gua
yang tadinya terlihat menyeramkan ini pun berubah menjadi favorit para
peziarah. Gua ini telah ditemukan sejak tahun 1974 oleh seorang anak
kecil yang kemudin memberi tahukan penemuannya ini kepada seorang
pastur. Pastur itupun langsung mengubah gua menjadi tempat peribadatan.
Jika
biasanya patung Bunda Maria berwarna putih, lain halnya dengan patung
Bunda Maria Di Gua ini. Di tempat ini patung Bunda Maria berwarna
abu-abu yang berasal dari batuan gunung Merapi. Selain patung Bunda
Maria, ada juga salib putih yang terletak di atas altar dan sering
dijadikan tempat berdoa bagi para peziarah. Bagi wisatawan yang bukan
penganut Katholik, anda bisa menyusuri gua ini dengan melihat-lihat
juluran stalaktit yang terdapat banyak di dalam gua. Karena ada beberapa
yang masih meneteskan air, stalaktit pun berlumut. Ada beberapa
stalaktit yang dipotong demi unsur keselamatan para jemaat. Di gua ini
juga disediakan bangku panjang yang bisa dipakai untuk beristirahat jika
anda kelelahan.
Anda
yang ingin berwista ke Jogja dan ingin mengunjungi Gua Maria Tritis,
tidak perlu repot-repot mencari penginapan. Anda bisa menginap di hotel Santika Jogja. Kamar-kamar ber-AC di salah satu hotel Jogjakarta ini menyuguhkan
pemandangan kota Jogja. Tiap kamar memiliki TV layar datar, minibar,
serta fasilitas membuat teh/kopi. Kamar mandi pribadinya memiliki
bathtub atau shower. Anda dapat menikmati pijat relaksasi di spa atau
berolahraga di pusat kebugaran. Fasilitas lainnya mencakup arena
perbelanjaan dan pusat bisnis. Hotel menyediakan bantuan pramutamu,
penukaran mata uang, dan layanan kamar 24 jam. Jika anda melakukan
pemesanan sekarang, anda akan mendapatkan diskon 8%. Jarak dari hotel Santika Jogja menuju gua Maria Tritis pun tidak teralu jauh.
Keistimewaan
lain dari gua ini adalah letaknya yang berdekatan dengan objek wisata
pantai yang tersebar di sepanjang pantai selatan Gunung Kidul. Para
peziarah dan pengunjung lainnya bisa menghabiskan waktu untuk berekreasi
di pantai.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Stalaktit Menakjubkan Menghiasi Goa Maria Tritis Wonosari"
Posting Komentar